Teams Game Tournament (TGT)

Salah satu pembelajaran kooperatif adalah Teams Game Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif melalui model Teams Game Tournament (TGT)  merupakan cara pembelajaran bolavoli yang didalam pelaksanaannya dikonsep dalam bentuk tim dalam suatu permainan. Adapun yang dimaksud dengan Teams Game Tournament (TGT), menurut Isjoni adalah ”salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda” (2009: 83).

Dalam model pembelajaran ini guru menyampaikan pelajaran, setelah itu siswa bekerja didalam kelompok dan saling membantu untuk untuk memahami dari pembelajaran tersebut. Anggota kelompok kemudian mengerjakan apa yang diperintah guru dalam pembelajaran ini dilaksanakan melalui kompetisi sehingga diperoleh rangking di dalam kelompok kecil itu. Bernaus dan Gardner (2008) menyatakan bahwa tehnik TGT yang dapat digunakan adalah kuis, kompetisi dan tes untuk peserta didik. Setelah itu rangking teratas kelompok satu berbanding dengan rangking teratas kelompok lainnnya, demikian rangking kedua dan berikutnya. Dalam pembelajaran ini setiap siswa dapat meraih sukses karena lawan tandingnya sepadan. Pembelajaran model TGT tujuannya adalah dapat merangsang siswa untuk lebih siap mempelajari pelajaran penjas melalui model-model permainan. Pembelajaran model ini fungsi guru hanyalah sebagai fasilitator yang akan memantau kegiatan masing-masing dari siswa.

Adapun kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran kooperatif TGT antaralain:

Kelebihan:

1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas

2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu

3) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam

4) Proses belajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa

5) Mendidik siswa untuk bersosialisasi dengan orang lain

6) Motivasi belajar lebih tinggi

7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.

Kekurangan:

1) Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen

2) Waktu yang digunakan relatif lebih banyak dari waktu yang sudah ditetapkan

3) Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya.

Mitcel, Oslin dan Griffin (2003 : 7-8) menerangkan bahwa TGT memiliki ciri khas dalam pengolaan permainannya yang membedakan permainan dalam 4 kelompok bentuk permainan, yaitu :

1)   Permainan invasi (Invasion games) adalah permainan yang menjadikan gawang sebagai sasaran untuk saling menyerang daerah lawan dalam rangka membuat skor.

2)   Net (Wall games) adalah permainan yang menggerakkan suatu obyek ke dalam ruang agar obyek tersebut tidak dapat kembali lagi ke lapangan sendiri.

3)   Target games adalah permainan yang menggerakkan sebuah objek biasanya lebih menekankan pada ketepatani tingkat tinggi.

4)   Fielding dan Run – scoring games adalah permainan memukul sebuah obyek.

Empat kelompok besar permainan ini yang memberikan dampak besar dalam memperbaiki kepahaman tentang taktik olahraga yang sangat sering muncul di media massa maupun media elektronik. Setiap bentuk permainan memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri yang tentunya memberikan rasa kesenangan yang berbeda pada para pemainnya. Berdasarkan itulah empat kelompok permainan itu memiliki prinsip dan tujuan yang berbeda.